Merancang Pengalamatan Jaringan
NAMA : REZA
PURNAWANSYAH
NIM : 211223168
PRODI : PTIK 2B
MERANCANG
PENGALAMATAN JARINGAN
A. MENGIDENTIFIKASI SISTEM OPERASI PADA JARINGAN
Sistem operasi jaringan atau
network operating system merupakan suatu jenis sistem operasi yang tujuannya untuk
menangani jaringan. Biasanya, sistem operasi satu ini terdiri dari banyak
service atau layanan yang ditujukan guna melayani pengguna, seperti layanan
berbagi printer (alat cetak), layanan berbagi dokumen (berkas), HTTP Service,
DNS Service dan lain-lainnya.
1. Jenis –
jenis sistem operasi jaringan
a. Sistem
Operasi Jaringan yang Berbasis Grafis
Sistem
ini mempunyai basis grafis sesuai namanya. Sistem operasi jaringan ini memakai
tampilan gambar (grafis) untuk mudahkan proses konfigurasi atau pemakaian dari
sistem ini. Para pengguna tak perlu untuk menghafal berbagai sintax atau
perintah Bahasa permrograman yang tertentu dimana biasanya dipakai di sistem
operasi jaringan seperti ditemukan pada sistem berbasis teks.
Kelebihan
dari sistem operasi berbasis grafis ini cukup banyak, seperti:
· Desain
grafis lebih menarik
· User
friendly atau mudah dipakai
· Meningkatkan
dan menarik minat dari pengguna
· Lebih
baik dalam berinteraksi dengan komputer
· Resolusi
gambar tinggi
Selain
mempunyai kelebihan, sistem operasi jaringan ini juga mempunyai beberapa
kekurangan, antara lain:
· Memerlukan
memori besar
· Bergantung
sekali pada hardware
· Memerlukan
tempat yang banyak di layar komputer
· Fleksibilitas
yang kurang
Beberapa
sistem berbasis grafis ini seperti:
· Windows
XP
· Windows Server
2003
· Windows
NT 3.51
· Windows
200 (NT 5.0)
· Linux
Redhat
· Microsoft
MS-NET
· Novel
Netware
· Microsoft
LAN Manager
b. Sistem
Operasi Jaringan yang Berbasis Teks
network
operating system yang satu ini sesuai
namanya memakai perintah yang berupa teks atau perintah DOS yang dipakai untuk
jalankan sistem operasi dan untuk lakukan proses konfigurasi. Para pemakainya
kerap kali diharapkan untuk dapat menghafal berbagai sintax atau perintah DOS
yang kerap digunakan supaya bisa untuk jalankan sistem operasi jaringan ini
secara baik.
Ada
beberapa kelebihan dari sistem operasi berbasis teks ini, yaitu sebagai
berikut:
· Mudah
dalam pengoperasiannya
· Tidak
terlalu besar space yang dibutuhkan
· Tidak
membutuhkan memori besar
· Kompatibel
untuk hampir semua hardware serta software
Selain
itu, ada juga kekurangan dari network operating system ini, seperti:
· Teks
merupakan mode operasinya
· Tidak
mudah digunakan atau tidak user friendly
· Tidak
kompatibel pada software grafis
Contoh
dari sistem operasi dengan basis text ini seperti:
· Sun
Solaris
· Linux
Suse
· Linux
Debian
· Linux
Mandrake
· MacOS
· Knoppix
· UNIX
· Windows
2003 Server
· Windows
2000 server
· Windows
NT
c. Sistem
Operasi Jaringan Berbasis GUI
Sistem
operasi berbasis GUI merupakan sistem operasi dimana penggunanya tidak perlu
menghafal berbagai baris kode dan bahasa pemrograman yang ruwet. Pengguna lebih
dimudahkan dengan adanya perintah simbol, gambar dan grafis.
Berikut adalah
jenis-jenis sistem operasi berbasis GUI:
1. Windows
Sistem
operasi ini berbasis GUI (tampilan grafis) yang dukungan fiturnya amat user
friendly. Banyak sekali pengguna laptop atau komputer di dunia ini yang
menggunakan sistem operasi ini karena perintah, fungsi dan fiturnya sangat
mudah digunakan.
2. Mac OS
(Macintosh Operating System)
Mac OS
adalah sistem operasi yang dibuat oleh Apple Inc. untuk komputer atau laptop
mereka. Tidak akan bisa digunakan oleh komputer berbasis IBM atau Windows.
Mungkin, Mac OS inilah yang menjadi pelopor sistem operasi berbasis grafis atau
GUI.
3. UNIX
Sistem
operasi UNIX diciptakan oleh Dennis Ritchie dan Ken Thompson, dikembangkan oleh
AT&T Bell Labs. Desain sistem operasi ini amat portable, multi user dan
multi tasking. UNIX mungkin cenderung lebih ke arah server dan wordkstation.
Banyak pihak yang mengembangkan versi UNIX ini dan menimbulkan berbagai varian
dari sistem operasi ini.
4. Linux
Penemu
sistem operasi ini bernama Linus Torvalds yang awalnya hanya sekadar emulasi
terminal untuk mengakses server UNIX di Universitasnya dulu. Sistem operasi ini
merupakan ‘kloningan’ dai Minix yang merupakan salah satu varian dari UNIX.
Karena hal inilah, sistem operasi ini banyak didesain dengan dasar UNIX.
5. IBM OS/2
Sistem
operasi ini dikembangkan oleh perusahaan terkemuka International Bussiness
Machine Corporation dan Microsoft Corporation yang mungkin digunakan sebagai
pengganti sistem operasi DOS.
6. Free BSD
Sistem
operasi ini merupakan turunan dari UNIX AT&T dan berjalan di atas sistem
Intel x86. Free BSD pertama kali mengudara pada tahun 1993 oleh seorang ahli
bernama David Greenman. Free BSD bertujuan untuk menyediakan perangkat lunak
yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan.
Sistem
operasi ini dikembangkan dari 386BSD, sebuah proyek pengembangan sistem operasi
BSD yang berjalan di atas Chip Intel.
7. Chrome
OS
Siapa
bilang google tidak punya sistem operasi? Nyatanya ada lho sistem operasi
besutan google. Sistem operasi yang dinamai Chrome OS ini menggunakan basis
Linux dan standar web untuk komputer personal (dirilis pada pertengahan 2010).
Sistem
operasi ini bekerja dengan windowing atau switching dan menggunakan standar web
HTML 5. Standar web tersebut merupakan salah satu pengembangan software browser
yang berbasis sistem operasi.
8. Solaris
Solaris
merupakan sistem operasi yang didesain berdasarkan UNIX, mirip seperti Linux.
Sistem operasi ini terkenal karena tingkat stabilnya, terlebih pada sistem
Scalable Processor Architecture (SPARC).
Solaris
juga sudah disertifikasi dalam spesifikasi UNIX meski pada awal pengembangannya
berdasar pada kepemilikan personal. Seiring waktu berjalan, banyak kode dasar
yang sekarang merupakan perangkat lunak open source (sering dikenal dengan Open
Solaris).
Berikut
adalah beberapa contoh sistem operasi jaringan berbasis GUI (grafis):
· Kali
Linux
· Linux
Debian versi Grafis
· Linux
Redhat
· Windows
NT 3.51
· Windows
2000
· Windows
Server 2003
· Windows
XP
· Microsoft
MS-NET
· Microsoft
LAN Manager
· Novell
NetWare
Contoh
Sistem Operasi Standar - GUI
· Windows
7
· Windows
8
· Windows
10
· IBM OS/2
· Mac OS X
· Mac OS
· Android
for PC
d. Fungsi-Fungsi
dari Sistem Operasi Jaringan
1. Menghubungkan
beberapa komputer dengan perangkat yang lainnya ke jaringan yang sudah dibuat
sebelumnya.
2. Menyediakan
layanan yang tertentu untuk berbagai perangkat terhubung dengan jaringan.
3. Membantu
dalam memudahkan proses penambahan client serta sumber-sumber daya lainnya.
4. Membantu
dalam memakai kemampuan server di jaringan komputer dengan efisien.
2. Menginstal
dan mengkonfigurasi jaringan
a. Cara
Menginstal Driver NIC pada SO berbasis Windows
untuk menginstall driver pada 'komputer atau laptop
terdapat dua cara yaitu Cara yang pertama
dengan menginstall secara langsung software driver dari perangkat yang
digunakan sesuai dengan merk dan typenya seperti driver NIC, driver VGA, audio,
webcam dan perangkat lain.
lalu
cara yang kedua adalah dengan cara:
1. Sobat
Masuk ke menu Control Panel\System and Security\System kemudian pada sidebar
sebelah kiri, pilih Device Manager.
2. lalu
perhatikan perangkat mana saja yang belum terinstall driver, biasanya ada tanda
(?) berwarna kuning jika driver belum terinstall.
3. Klik
kanan pada perangkat yang akan diistall kemudian prilih Update Driver Software.
4. kemudian
arahkan dimana letak dari driver tersebut disimpan.
5. Selanjutnya
tunggu sampai sistem selesai memperbarui driver tersebut.
b. Cara
Mengkonfigurasi Jaringan berbasis GUI (Windows dan Linux)
· Cara
Mengkonfigurasi Jaringan berbasis GUI Windows
Untuk dapat berkomunikasi dalam
jaringan, computer harus mempunyai alamat protocol. Transmission Control
Protocol (TCP)/Internet Protocol (IP) harus dikonfigurasikan terlebih dahulu
agar computer bisa berkomunikasi di dalam jaringan. Setiap kartu jaringan (NIC)
yang telah diinstal memerlukan ID address dan subnet mask.
IP address dan subnet mask dapat
diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol
(DHCP) atau diisi manual. Prosedur yang dilakukan untuk mengisikan IP address
adalah sebagai berikut:
1. Klik
startàControl PanelàNetwork and InternetàNetwork and Sharing Center
2. Klik
kanan ikon jaringan mu , kemudian klik properties
3. Pada
jendela Local Area Connection, klik Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4).
Kemudian klik tombol properties
4. Pada
jendela Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) properties, kamu akan
mendapatkan dua pilihan pengisian alamat IP,
Dengan cara ini , alamat IP dan
subnet mask diisi secara manual
1. sikan
IP address: sesuai dengan keinginannmu. Misalnya 193.168.0.70 utk computer
pertama, 193.168.0.71 untuk computer kedua, dan seterusnya.
2. Isikan
subnet mask: dengan 255.255.255.0
3. Masukkan
alamat server pada kotak Default Gateway : berupa 193.168.0.1
4. Jika
diperlukan untuk mengaktifkan Domain Name System (DNS), isikan Preffered DNS server dan Alternate
DNS server.
5. Jika
sudah selesai klik ok.
· Cara
Mengkonfigurasi Jaringan berbasis GUI Linux
Sebelum melakukan konfigurasi
pastikan bahwa NIC telah terpasang dengan baik. NIC (Network Interface Card)
atau Ethernet Card didalam sistem operasi linux dikenal dengan nama eth. Untuk
langkah-langkah konfigurasi jaringan di Linux bisa diikuti seperti dibawah ini
:
Konfigurasi :
1. Buka
terminal anda
2. Ketikan
perintah dibawah ini :
# ifconfig eth0 192.168.0.1 netmask
255.255.255.0 up
3. Lihat
konfigurasi jaringan
# ifconfig eth0
4. Agar
konfigurasi dapat tersimpan dan tidak hilang ketika di-reboot maka kita dapat
mengedit file :
/etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0
Isi yang terdapat di file
ifcfg-eth0 adalah :
DEVICE : menunjukan divice yang
dipakai.
BOOTPROTO : menunjukkan bahwa konfigurasi yang dipakai
adalah static address.
ONBOOT : option ini menunjukkan
apakah konfigurasi ini dibaca ketika proses booting atau tidak.
IPADDR: menunjukkan IP Address yang
dipakai.
NETMASK : menunjukkan netmask yang digunakan.
GATEWAY : menunjukkan IP Address gateway dari
jaringan kita.
Setelah melakukan konfigurasi pada
file :
/etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0
5. Maka
kita harus me-restart network agar konfigurasi tersebut terbaca :
# /etc/init.d/network restart
6. Lakukan
pengujian koneksi jaringan, apakah jaringan tersebut sudah terkoneksi maka
ketikan perintah dibawah ini :
# ping 192.168.0.20
7. Sselesai....
c. Cara
mengkonfigurasi perangkat jaringan pada SO Jaringan berbasis text
1. masuk
terminal dengan user root
2. #
vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0 3. tekan tombol Insert (ketik
script dibawah ini) 4. DEVICE=eth0 5. BOOTPROTO=none 6. ONBOOT=yes 7.
NETWORK=192.169.0.0 8. NETMASK=255.255.255.0 9. IPADDR=192.168.0.1 10.
USERCTL=no
3. tekan
Esc, : , wq enter
Setelah selesai konfigurasi,
aktifkan interface tersebut dengan perintah: # service network restart
Seting IP address di ubuntu:
#sudo vi /etc/network/interfaces
auto eth0
iface eth0 inet static address
192.168.3.90 gateway 192.168.3.1 netmask 255.255.255.0 network 192.168.3.0
broadcast 192.168.3.255 untuk mengaktifkan :
sudo /etc/init.d/networking restart
Untuk memastikan konfigurasi telah
terpasang dengan benar, cek dengan perintah 1.# ifconfig 2. ping ip address
d. Cara
Mengecek jaringan bekerja dengan baik
1. Cara
untuk cek Ping internet yang pertama adalah mengetahui IP address terlebih
dahulu. Caranya, buka Command Prompt dengan mengetik CMD di pencarian.
2. Kamu
bisa mengetik perintah prompt 'ipconfig' di CMD, kemudian tekan 'Enter' untuk
mengetahui IP address. Namun, pastikan perangkat yang kamu gunakan sudah
tersambung dengan internet yang akan dicek
Ping-nya.
3. IP
address akan muncul di sebelah tulisan 'Default Gateway'. Seperti pada gambar
di atas, IP address-nya adalah 192.168.0.1.
4. Setelah
mengetahui IP address, kini kamu bisa cek Ping jaringan menggunakan CMD.
Selanjutnya, ketik 'ping (alamat IP)' pada prompt. Contohnya adalah 'ping
192.168.0.1'.
5. Setelah
itu, kamu akan melihat hasil empat tes Ping yang berbeda seperti gambar di
atas. Setiap tes akan menunjukkan waktu Ping dalam milidetik (ms). Selain itu,
kamu juga akan melihat Ping minimum, maksimum, dan rata-rata.
6. Saat
salah satu Ping yang muncul bermasalah, maka akan ditampilkan dengan salah satu
Ping hilang atau memakan waktu yang lebih lama untuk merespons. Kamu bisa cek
ping ke server Google DNS untuk mengetahui masalahnya.
7. Buka
CMD dan ketik 'ping 8.8.8.8 -t'. Prompt akan terus berjalan hingga kamu
berhentikan dengan klik 'CTRL+C'. Jika terjadi masalah pada Ping, maka kamu
akan menemukan beberapa istilah, seperti 'Request timed out'.
8. Ada
beberapa arti istilah mengenai masalah Ping yang harus kamu ketahui. Berikut
ini adalah penjelasannya:
- Request
timed out: Ping membutuhkan waktu lebih dari empat detik atau 4.000 milidetik.
Penyebabnya bisa dikarenakan kemacetan jaringan, firewall yang disetel untuk
menghentikan lalu lintas tertentu, kabel atau port yang rusak, dan lainnya.
- Unknown
host: Host yang diperiksa tidak dikenali. Kamu bisa mengecek ulang alamat IP
atau sambungan router, apakah sudah baik atau belum.
- TTL
expired in transit: Ping sudah melebihi batas maksimal yang diizinkan.
- General
failure: masalah Ping ini disebabkan karena komputer tidak memiliki pengaturan
TCP/IP yang tepat. Mungkin saja ada masalah dengan router.
B. MEMBAGI
ALAMAT JARINGAN PADA PERANGKAT JARINGAN
1)
Node
Pada Jaringan
a. Pengertian
node
Node ( Latin nodus, ‘simpul’)
adalah salah satu titik sambungan, titik redistribusi, atau titik akhir
komunikasi (beberapa terminal peralatan). Definisi node tergantung kepada
jaringan dan protokol lapisan tersebut. Node jaringan fisik adalah perangkat
aktif elektronik yang terpasang kedalam jaringan, dan mampu membuat, menerima,
atau mengirimkan informasi melalui saluran komunikasi.
b. Node
jaringan komputer
Dalam komunikasi data, node
jaringan fisik dapat berupa sebuah peralatan komunikasi data (DCE) seperti
modem , hub , bridge atau beralih ; atau peralatan terminal data yang (DTE)
seperti handset digital telepon, printer atau komputer host , misalnya router,
workstation atau server.
Jika jaringan yang dimaksud adalah
LAN atau WAN , maka setiap LAN atau WAN simpul (yang setidaknya lapisan data
link perangkat) harus memiliki alamat MAC, biasanya memiliki satu untuk setiap
antarmuka pengendali jaringan yang dimilikinya. Contohnya adalah komputer,
switch paket, xDSL modem (dengan antarmuka Ethernet) dan LAN nirkabel jalur
akses.
Perhatikan bahwa hub merupakan
simpul jaringan fisik, tapi bukan merupakan node jaringan LAN, karena jaringan
hubbed logis adalah jaringan bus.
Analog, repeater ataupun modem PSTN adalah node jaringan fisik tetapi
tidak node LAN dalam pengertian ini.
Jika jaringan yang dimaksud adalah
Internet atau Intranet, banyak node jaringan fisik komputer host , dan dikenal
dengan node Internet, diidentifikasi oleh alamat IP, dan semua host node
jaringan fisik. Namun, beberapa lapisan datalink perangkat seperti switch,
jembatan dan WLAN jalur akses tidak memiliki alamat IP host (kecuali
kadang-kadang untuk tujuan administratif), dan tidak dianggap node Internet
atau host, tapi node jaringan sebagai fisik dan node LAN.
Jadi kesimpulannya adalah Node
artinya titik. Dalam konteks jaringan, node adalah anggota jaringan yang dapat
menerima data atau menghasilkan data. ada pula node yang dapat menghasilkan
sekaligus menerima data. Contoh node yaitu komputer server serta client.
c. Fungsi
node
Node dapat menjadi titik komunikasi
atau titik redistribusi komunikasi, yang terhubung ke node lain. Setiap node di
jaringan dianggap sama, tetapi node tertentu memiliki peran berbeda dalam cara
mereka mendukung jaringan. Misalnya, tidak semua node akan menyimpan salinan
lengkap dari blok atau mendukung transaksi.
Satu node penuh mengunduh salinan lengkap
satu blok dan memeriksa setiap transaksi baru yang datang berdasarkan protokol
konsensus yang digunakan oleh kode cryptocurrency atau token utilitas tertentu.
Semua node menggunakan protokol persetujuan yang sama untuk tetap selaras satu
sama lain. Ini adalah node di jaringan yang mengkonfirmasi dan memvalidasi
transaksi, memasukkannya ke dalam blok. Node selalu sampai pada kesimpulan
sendiri apakah transaksi itu sah dan harus ditambahkan ke blok dengan transaksi
lain, terlepas dari bagaimana node lain bertindak.
Didalam jaringan komputer dikenal
sistem koneksi antar node (komputer), yaitu:
1. Peer
to Peer (P2P)
Secara bahasa, peer dapat diartikan
sebagai rekan sekerja. Peer to peer merupakan suatu model dimana tiap PC dapat
menggunakan resource pada PC lain atau memberikan resourcenya untuk dipakai PC
lain.
Tidak ada yang bertindak sebagai
server yang mengatur sistem komunikasi dan penggunaan resource komputer yang
ada di jaringan, dengan kata lain setiap komputer dapat berfungsi sebagai
client maupun server pada saat yang sama. Peer-to-peer network dapat juga bisa
diartikan sebagai jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer,
terhubung langsung dengan kabel crossover atau wireless atau juga dengan
perantara hub atau switch.
Komputer pada jaringan peer-to-peer
ini normalnya berjumlah sedikit dengan 1-2 printer. Demi pemakaian khusus,
seperti riset, laboratorium komputer, dan lainnya. Maka model peer to peer ini
bisa saja dikembangkan untuk koneksi lebih dari 10 hingga 100 komputer.
Misalnya terdapat beberapa unit komputer dalam satu departemen, diberi nama group yang sesuai dengan departemen yang bersangkutan. Masing-masing komputer diberi alamat IP dari satu kelas IP yang sama agar bisa saling sharing untuk bertukar data atau resource yang dimiliki komputer masing-masing, seperti printer, cdrom, file dan lain-lain.
2. Client
Server
Client Server adalah model jaringan
yang menggunakan satu atau beberapa komputer sebagai server yang memberikan
resource-nya kepada komputer lain (client) dalam jaringan, server akan mengatur
mekanisme akses resource yang boleh digunakan. Dan juga mekanisme komunikasi
antar node dalam jaringan.
Selain pada jaringan lokal, sistem
ini bisa juga diterapkan dengan teknologi internet. Dimana hanya ada suatu unit
komputer berfungsi sebagai server, yang hanya memberikan pelayanan bagi
komputer lain dan client yang juga hanya meminta layanan dari server.
jenis layanan
Client-Server antara lain :
- File
Server: memberikan layanan fungsi pengelolaan file.
- Print
Server: memberikan layanan fungsi pencetakan.
- Database
Server: proses-proses fungsional tentang database dijalankan pada mesin ini dan
stasiun lain dapat minta pelayanan.
- DIP
(Document Information Processing): mempersembahkan pelayanan fungsi penyimpanan,
manajemen dan pengambilan data.
2)
Segment
Pada Jaringan
a. Pengertian
Segmentasi Jaringan
Segmentasi jaringan adalah gagasan
untuk membuat sub-jaringan dalam jaringan perusahaan atau perusahaan atau
beberapa jenis jaringan komputer lain secara keseluruhan. Segmentasi jaringan
memungkinkan penahanan malware dan ancaman lainnya, dan dapat menambah
efisiensi dalam hal kinerja jaringan.
b. Keuntungan
Segmentasi Jaringan
- Berkurangnya
kemacetan: peningkatan performa tercapai, karena pada jaringan tersegmentasi
terdapat lebih sedikit host per subjaringan, sehingga meminimalkan lalu lintas
lokal
- Keamanan
yang lebih baik
- Siaran
akan dimuat ke jaringan lokal. Struktur jaringan internal tidak akan terlihat
dari luar.
- Ada
pengurangan permukaan serangan yang tersedia untuk Pivot jika salah satu host
pada segmen jaringan dikompromikan. Vektor serangan umum seperti keracunan
LLMNR dan NetBIOS dapat sebagian dikurangi dengan segmentasi jaringan yang
tepat karena mereka hanya bekerja pada jaringan lokal. Untuk alasan ini
dianjurkan untuk menyegmentasikan berbagai area jaringan dengan menggunakan.
Contoh dasar adalah untuk membagi server web, database server dan pengguna
standar mesin masing-masing ke segmen mereka sendiri.
- Dengan
membuat segmen jaringan yang berisi hanya sumber daya khusus untuk konsumen
yang Anda otorisasikan aksesnya, Anda menciptakan lingkungan yang paling tidak
istimewa.
- Berisi
masalah jaringan: membatasi efek dari kegagalan lokal di bagian lain dari
Jaringan
- Mengontrol
akses pengunjung: akses pengunjung ke jaringan dapat dikontrol dengan
menerapkan VLAN untuk memisahkan Jaringan.
c. Kelas
IP Address, Subnetting, dan VLSM
1. IP
Address
IP Address adalah alamat yang
diberikan ke jaringan dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP.
IP Address terdiri atas 32 bit (biary digit atau bilangan duaan) angka biner
yang dibagi dalam 4 oket (byte) terdiri dari 8 bit. Setiap bit mempresentasikan
bilangan desimal mulai dari 0 sampai 255.
- IP
Public
Public bit
tertinggi range address bit network address
kelas A 0 0 –
127* 8
kelas B 10 128 –
191 16
kelas C 110 192
– 223 24
kelas D 1110 224
– 239 28
- Privat
IP Privat ini dapat digunakan
dengan bebas tetapi tidak dikenal pada jaringan internet global. Karena itu
biasa dipergunakan pada jaringan tertutup yang tidak terhubung ke internet,
misalnya jaringan komputer ATM.
10.0.0.0 – 10.255.255.255
172.16.0.0 – 172.31.255.255
192.168.0.0 – 192.168.255.255
Kesimpulan
1.0.0.0 - 126.0.0.0 : Kelas A.
127.0.0.0 : Loopback network.
128.0.0.0 - 191.255.0.0 : Kelas B.
192.0.0.0 - 223.255.255.0 : Kelas
C.
224.0.0.0=
240.0.0.0 : Class E, reserved.
- Ipv6
terdiri dari 16
oktet, contoh :
A524:72D3:2C80:DD02:0029:EC7A:002B:EA73
2. Subnetting
Seorang Network Administrator
sering kali membutuhkan pembagian network dari suatu IP Address yang telah
diberikan oleh Internet Service Provider (ISP). Dikerenakan persedian IP
Address pada saat ini sangat terbatas akibat menjamurnya situs-situs di
internet. Cara untuk membagi network ini disebut dengan subneting dan hasil
dari subneting disebut subnetwork.
Contoh :
Suatu perusahaan mendapatkan IP
adress dari suatu ISP 160.100.0.0/16, perusahan tersebut mempunyai 30
departemen secara keseluruhan, dan ingin semua departemen dapat akses ke
internet. Tentukan network tiap departemen ?
Solusi :
1. Tentukan berada dikelas mana ip
tersebut ? B
2. Berapa jumlah network yang
dibutuhkan ?
dengan rumus 2n > network yang dibutuhkan 25 > 30
3. Ubah menjadi
biner
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000000 00000000
11111111 11111111 00000000 00000000
4. Ambil bit host-portion sesuai
dengan kebutuhkan network, sehingga
network-portion host-portion
10100000 01100100 _ _ _ _ _ 000
00000000
11111111 11111111 1 1 1 1 1 000
00000000
perhatikan oktet ketiga
_ _ _ _ _ 000
1 1 1 1 1 000
Cara 1
Dengan mengkombinasikan bit
00001 000 = 8
00010 000 = 16
00011 000 = 24
00100 000 = 32
00101 000 = 40
00110 000 = 48
……………
11111 000 = 248
3. VLSM
(Variable Leght Subnet Mask)
Konsep subneting memang menjadi solusi
dalam mengatasi jumlah pemakaian IP Address. Akan tetapi kalau diperhatikan
maka akan banyak subnet.
Contoh :
ada suatu perusahaan yang mempunyai
6 departemen ingin membagi networknya, antara lain :
1. Departemen A = 100 host
2. Departemen B = 57 host
3. Departemen C = 325 host
4. Departemen D = 9 host
5. Departemen E = 500 host
6. Departemen F = 25 host
IP Address yang diberikan dari ISP
adalah 160.100.0.0/16
Apabila kita menggunakan subneting
biasa maka akan mudah di dapatkan akan tetapi hasil dari subneting (seperti
contoh 1) tersebut akan terbuang sia-sia karena hasil dari subneting terlalu
banyak daripada jumlah host yang dibutuhkan. Maka diperlukan perhitingan VLSM
yaitu :
1. Urutan
kebutuhan host yang diperlukan
1. Departemen E
= 500 host
2. Departemen C
= 325 host
3. Departemen A
= 100 host
4. Departemen B
= 57 host
5. Departemen F
= 25 host
6. Departemen D
= 9 host
2. Ubah menjadi biner
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000000 00000000
11111111 11111111 00000000 00000000
Jika pada subneting dimabil dari
network maka pada VLSM diambil pada dari host
l Untuk 500 host
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000000 00000000
11111111 11111111 00000000 00000000
Untuk 500 host dimabil 9 bit dari
host-portion karena
2n-2 > jumlah host
Hasilnya
160.100.0.0/23
Network
Broadcast Range-Hoat
160.100.0.0/23
160.100.0.255 160.100.0.1 - 160.100.1.254
160.100.2.0/23
160.100.2.255 160.100.2.1 - 160.100.3.254
160.100.4.0/23
160.100.4.255 160.100.4.1 - 160.100.5.254
160.100.6.0/23 160.100.6.255
160.100.6.1 - 160.100.7.254
160.100.8.0/23
160.100.8.255 160.100.8.1 - 160.100.9.254
…….. ………. ………….
160.100.254.0/23 160.100.254.255
160.100.254.1 - 160.100.255.254
l Untuk 325 host kita masih dapat
menggunakan subnet dari 500 host karena masih dalam arena 29 dan pilihlah
subnet yang belum digunakan.
l Untuk 100 host menggunakan 28
> 100 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai.
misal 160.100.2.0/24
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000010 00000000
11111111 11111111 00000010 00000000
maka
Network Broadcast
Range-Hoat
160.100.2.0/24
160.100.2.255 160.100.2.1 - 160.100.2.254
160.100.3.0/24
160.100.3.255 160.100.3.1 - 160.100.3.254
l Untuk 57 host
menggunakan 26 >57 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum
terpakai.
misal 160.100.3.0/24
network-portion
host-portion
10100000 01100100
00000010 00000000
11111111 11111111
00000011 00000000
maka
Network Broadcast
Range-Hoat
160.100.3.0/26
160.100.3.91 160.100.3.1 - 160.100.3.90
160.100.3.64/26
160.100.3.63 160.100.3.65 - 160.100.3.126
160.100.3.128/26
160.100.3.127 160.100.3.129 - 160.100.3.190
160.100.3.192/26
160.100.3.191 160.100.3.193 - 160.100.3.254
l Untuk 25 host
menggunakan 25 > 25 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum
terpakai.
misal 160.100.3.192/25
network-portion
host-portion
10100000 01100100
00000010 00000000
11111111 11111111
00000011 00000000
maka
Network Broadcast
Range-Hoat
160.100.3.192/27
160.100.3.223 160.100.3.193 - 160.100.3.222
160.100.3.224/27 160.100.3.255
160.100.3.225 - 160.100.3.254
l Untuk 9 host
menggunakan 24 > 16 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum
terpakai.
misal 160.100.3.224/25
network-portion
host-portion
10100000 01100100
00000010 00000000
11111111 11111111 00000011
00000000
maka
Network Broadcast
Range-Hoat
160.100.3.224/28
160.100.3.239 160.100.3.225 - 160.100.3.227
160.100.3.240/28
160.100.3.255 160.100.3.241 - 160.100.3.254
C.
MENDOKUMENTASIKAN PENGALAMATAN JARINGAN
1.
Pengertian
Topologi Star
Topologi Star merupakan salah satu
bentuk dari topologi jaringan, Topologi Star ini didesain menyerupai bentuk
bintang, topologi ini memiliki node inti/tengah yang disambungkan ke node
lainnya, dimana node tengah tersebut merupakan sebuah konsentrator seperti
switch dan hub yang berfungsi sebagai pengatur distribusi komunikasi data.
Kelebihan topologi star :
o Mudah
ketika mencoba mendeteksi masalah pada jaringan.
o Bisa
meminimalisir masalah jaringan ketika terjadi kerusakan pada salah satu kabel,
karena masalah jaringan hanya akan mempengaruhi perangkat yang dilalui kabel
rusak tersebut.
o Sangat
fleksibel.
o Keamanan
data termasuk tingkat tinggi.
o Kecepatan
transfer data pada jaringan akan sama besar antara komputer client dengan
server pusat.
Kekurangan topologi star :
o Jika
perangkat switch atau hub yang menjadi node tengah mengalami kerusakan, maka
seluruh rangkaian akan berhenti dan melumpuhkan jaringan.
o Diperlukan
biaya yang banyak karena pemakaian kabel yang boros.
o Jumlah
terminal bergantung dengan jumlah port switch atau hub.
o Ketika
semakin banyak perangkat yang ditambah maka akan mempengaruhi kecepatan
jaringan.
o Biaya
jaringan yang diperlukan lebih mahal dari pada topologi ring atau bus.
Jenis kabel :
Kabel yang digunakan pada topoligi
star ini adalah UTP, STP, Fiber Optic.
Contoh
penggunaan :
o Sekolah
o Kantor
o Warnet
o Agensi
2.
Cara
membuat topologi jaringan di Cisco Packet Tracer
o Silahkan
buka aplikasi cisco packet tracer
o Siapkan
: 6 PC 1 Switch 2950-24 1 Server-PT Kabel Straigt UTP/STP
o Susun
semua sesuai keingina kalian
o Nantinya
kita akan membuat konfigurasi DHCP Server, yang mana setiap PC akan diberikan
IP Address secara otomatis, hal ini berguna ketika jumlah PC terlalu banyak dan
tidak memungkinkan untuk diberikan ip secara Static atau Manual.
o Pertama
berikan IP Address pada server dengan cara klik ikon server, pilih menu Desktop
> IP Configuration.
o Gunakan
static dan setting IP Address nya : 192.168.10.10, SM : 255.255.255.0 Gateway :
192.168.10.1 seperti pada gambar berikut.
o Kemudian
silahkan masuk ke menu Services pada Server dan pilih DHCP
o Keterangan
- Aktifkan
service
- Masukan
default gateway sama seperti yang telah kita berikan pada server yaitu
192.168.10.1
- Kosongkan
saja DNS Server
- Start
IP Address : karena tadi 192.168.10.10 sudah dipakai oleh server maka kita akan
mulai memberikan IP PC Client dari 192.168.10.11 hingga seterusnya. Isikan ip
tersebut pada kolom Start IP Address
- Subnet Mask : 255.255.255.0
- Sisanya
default
- Klik
save untuk menyimpan
o Selanjutnya
buka setiap PC yang ada lalu pilih Desktop > IP Configuration dan pilih
DHCP, maka IP akan terisi secara otomatis.
3.
Laporan
hasil pencatatan pengalamatan jaringan
jika semua telah selesai, silahkan lakukan cek ping ke Server maupun ke PC lainnya, dengan cara klik salah satu PC pilih menu Desktop > Command Prompt, dan lalu ketikan ping 192.168.10.10 untuk ping ke server, ping 192.168.10.14 untuk ping ke pc lainnya.
Link Materi:
https://drive.google.com/drive/folders/16cQdCXWL0jlsZzRYkcJRxxKWlV3IAEVg
Link YouTube :
Komentar
Posting Komentar